Dengan tema “One Journey One Family” Tim PPK Ormawa HMJM FE Untidar Membuka Pembukaan dan Sosialisasi Rumah Sampah Digital di Aula Balai Desa Daleman Kidul, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, sebagai tempat diselenggarakannya acara ini. Dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada hari Senin, 15 Juli 2024 dan dimulai pukul 10.00 WIB. Kegiatan Pembukaan dan Sosialisasi merupakan salah satu program kerja Tim PPK Ormawa HMJM FE Untidar yang ditujukan untuk warga Desa Daleman Kidul, guna untuk menambah bekal pengetahuan dalam membangun kewirausahaan.
Kegiatan ini digunakan sebagai pengenalan Tim PPK Ormawa HMJM FE Untidar kepada warga Desa Daleman Kidul serta keterlibatan dinas-dinas terkait dalam pelaksanaan program kerja ini. Dalam pelaksanaannya, terdapat penyampaian materi serta diskusi dan tanya jawab baik dari pimpinan Desa Daleman Kidul dan juga dinas terkait kepada Tim PPKO HMJM FE Untidar. Dalam pelaksanaannya terdapat juga hiburan yaitu Tari Soreng dari anak-anak Dusun Sabrang Kidul yang ditampilkan di depan para tamu undangan dan beberapa warga desa yang hadir dalam kegiatan pembukaan dan sosialisasi tersebut.
Pak Giri selaku Kepala BAKK Untidar menyambut baik tema yang diangkat oleh Tim PPK Ormawa HMJM Untidar yaitu Rumah Sampah Digital dan menjelaskan sedikit terkait apa itu program PPK Ormawa.
“Proposal ini mengangkat topik Rumah Sampah Digital yang merupakan salah satu dari 17 usulan proposal yang lolos diajukan Untidar. Dengan tujuan dapat menghasilkan sejumlah produk yang memiliki nilai guna ekonomis, seperti pakan maggot, pupuk, maupun kerajinan dari sampah anorganik yang nantinya program ini akan berjalan dari bulan Juli sampai bulan Oktober”.
Dosen Pendamping PPK Ormawa HMJM Untidar Budi Hartono menyampaikan kegiatan yang kami lakukan berawal dari identifikasi masalah yang ada di desa ini, dengan menanyakan permasalahan apa yang ada di desa, kemudian ditemukan permasalahan sampah yang ada dan menarik minat kami untuk mengangkat permasalahan tersebut. Yaitu permasalahan terkait belum maksimal dan adanya bank sampah yang ada di desa dan disetiap dusun yang sebelumnya telah diinisiasikan pembangunanya oleh mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di desa Daleman Kidul.
“Karena program ini masih dalam bentuk rintisan maka dilakukan kerjasama dengan 3 dusun yang sebelumnya sudah aktif untuk mengelola Bank Sampah di bawah binaan Desa Daleman Kidul, yang nantinya kami harapkan menjadi kader kami dan dapat membantu membuat Rumah Sampah Digital di tingkat desa”.
Pak Budi mengatakan, bahwa Program Rumah Sampah Digital ini berjalan selama tiga bulan dimulai dari bulan Juli sampai akhir Oktober dan sudah menghasilkan produk luaran berupa buku, artikel ilmiah, dan juga release media.
“Kami menyadari bahwa mengubah pola pikir masyarakat bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, kami telah membentuk roadmap dimana tahun ini dibentuk terlebih dahulu kelembagaan yang juga terdapat aktivitas pengelolaan sampah organik dan anorganik. “Setidaknya menyadarkan masyarakat bahwa pengelolaan sampah dapat menciptakan nilai ekonomi dan berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan di masa depan,” jelasnya.
Dia juga menambahkan, dalam program ini juga akan ada monitoring oleh tim monev yang terdiri dari fungsionaris HMJM dan terdapat juga tim monitoring dari universitas yang selalu memantau sudah sejauh mana program ini terlaksana atau apakah sudah sesuai target atau belum.
Kemudian dari Kepala Bidang Penelitian Dan Pengembangan, Puji Lestari mengemukakan, dengan terjalinnya kerjasama antara pihaknya dan Untidar menjadi salah satu bagian berjejaring sinergi multipihak antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan media massa. Karena produk organik dinilai dapat menjadi pakan maggot dan turunannya, sedangkan sampah anorganik dapat dikreasikan untuk nantinya dipasarkan.
“Kami sangat mendukung untuk inovasi seperti ini, karena dapat menjadi bagian dalam menumbuhkan budaya inovasi di Kabupaten Magelang”, ucapnya.
Beliau mengatakan jangan sampai program ini selesai begitu saja, hanya program untuk pengolahan sampah, pembentukan bank sampah dan Rumah Sampah Digital dengan aplikasinya. Namun juga harus menjadi bahan edukasi terkait pengenalan pengelolaan dan peduli sampah sejak dini.
Yenny selaku ketua tim PPK Ormawa HMJM Untidar menjelaskan tentang program yang akan dilakukanya bersama tim yaitu dengan membuat kelembagaan pengelolaan sampah disetiap dusun dengan kegiatan mengelola sampah organik dan anorganik, yaitu sampah organik yang nantinya akan dijadikan pakan dalam budidaya maggot dan pembuatan pupuk organik, sementara untuk sampah anorganik yang nantinya akan dibuat kerajinan tangan. Selain itu juga Yenny menjelaskan tentang penggunaan aplikasi yang nantinya akan digunakan dalam pencatatan transaksi.
“Aplikasi yang digunakan untuk pencatatan transaksi oleh masyarakat yang ingin menyetorkan sampah, baik itu sampah organik maupun anorganik adalah MySmash dan Banksampah.id yang diharapkan nantinya warga tidak lagi mencatat manual, maka dengan aplikasi tersebut yang nantinya akan mempermudah masyarakat untuk memantau kegiatan transaksi secara transparan” Jelasnya.
Harapan dilaksanakannya kegiatan ini agar seluruh pihak yang terlibat dapat memahami dan melakukan praktik nyata sesuai dengan tujuan dari Tim PPKO HMJM FE 2024 yang telah disampaikan.